Pendamping ke Tanah Suci Meniti Jejak Peradaban Nabi

Jangan Sepelekan Sikap Tawadhu Selama Melaksanakan Ibadah Umrah di Tanah Suci

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 02 Maret 2024, 11:26:17

Setiap jamaah, harus memiliki sikap tawadhu saat umrah. Tawadhu yaitu sikap rendah hati, menganggap diri ini bukan apa-apa dibandingkan dengan kekuasaan Allah. Sikap menghargai orang lain, tak merasa lebih baik daripada orang lain.Tawadhu pada dasarnya harus dimiliki oleh setiap manusia)individu dan dipupuk dalam jiwa. Sikap tawadhu akan tampak pada kehidupan sehari-hari kita, bagaimana kita menghadapi kondisi yang sulit, bagaimana kita menyabari atas cobaan yang diberikan Allah. Sikap tawadhu ini sangat disukai Allah, sehingga seorang mukmin harus melatih diri untuk memilikinya.

pexels-magda-ehlers-4116569 (1).jpg

Foto oleh Magda Ehlers dari Pexels

Kita juga harus meyakini, bahwa kita mampu menjalankan segala sesuatu atas kemauan Allah SWT. Tidak hanya atas dasar kemampuan diri kita sendiri. Kita tidak perlu takabur atas pencapaian diri kita, misalnya kita mendapatkan sejumlah harta, pangkat, strata sosial, anak, dan sebagainya. Semua itu tak lain hanyalah amanah Allah SWT.

Tawadhu Saat Ibadah Umrah

Ada kisah menarik, seorang jamaah umrah secara langsung diberikan pengalaman oleh Allah SWT lewat kejadian yang dialaminya saat melaksanakan umrah. Beliau merasakan bahwa sikap rendah hati dan sabar lah yang bisa membimbingnya selamat dari hal yang membingungkan. Singkat cerita, ia pergi umrah bersama istrinya, bersama rombongan umrah yang lain. Saat di Madinah, ia merasakan nikmatnya ibadah, lalu beliau memanjatkan doa kepada Allah agar dikaruniakan nikmat dalam ibadah yang serupa ketika nanti pulang ke tanah air. Lalu, ia pergi ke Makkah Al-Mukarramah, untuk menjalani ibadah umrah. Sesampainya di masjidil haram, secara tidak sengaja tas beliau tertinggal di bus. Sehingga, beliau tidak membawa tas yang isinya identitas, dompet dan smartphone selama menjalani umrah.

Selesai melaksanakan rukun-rukun ibadah umrah, beliau melaksanakan sholat sunnah di Hijr Ismail. Saat itu ia masih bersama istrinya. tidak diduga, saat menjelang sholat subuh ia kehilangan jejak istrinya beserta rombongan jamaah alias terpisah dari rombongan. Beliau dilanda kepanikan selama 3 jam, bolak balik diusir resepsionis tempat ia menginap karena tidak bisa menunjukkan identitas. saat bertemu jamaah asal indonesia yang lain, beliau minta didoakan agar bisa menemukan dengan rombongannya kembali. Di puncak kepasrahan beliau, ia punya ide untuk mendatangi jam raksasa dengan harapan bisa bertemu dengan istrinya. Tak disangka, berkat kesabaran dan ketawadhu-annya, kemudian beliau benar-benar bisa berkumpul dengan istrinya dan juga rombongannya.

Hikmah Sikap Tawadhu' Ketika Umrah

Apa hikmah yang bisa diambil dari cerita di atas? Ya, bersikap tawadhu dan sabar adalah kunci untuk meraih keridhoan Allah. Kita tidak boleh menyombongkan diri sekecil apapun ketika melaksanakan ibadah umrah. Lalai dari detail-detail kecil seperti memegang id card dan smartphone, merasa diri lebih mulia dari orang lain yang belum berumrah, merasa ibadahnya lah yang paling baik, niat umrah untuk pamer di sosial media, merupakan bibit-bibit kesombongan yang akan membawa petaka.

photographer-2146398_1280.jpg

Image by John Miller from Pixabay 

Jamaah umrah yang menceritakan kisahnya tadi merasa bahwa kepasrahan dan kesabarannya yang membawanya akhirnya kembali dipertemukan dengan rombongannya. tidak lupa doa orang sholeh yaitu jamaah yang bertemu dengannya dan mendoakannya juga turut berkontribusi membuatnya lepas dari jerat kebingungan ketika tersesat hampir 3 jam tersebut. Jika kita hendak menunaikan ibadah umrah, ada baiknya kita selalu menanamkan sikap tawadhu di dalam hati kita. Bagaimana cara menanamkannya?

Cara Memupuk Sikap Tawadhu

Kita dapat memupuk sikap tawadhu dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah. Upayakan untuk merutinkan sholat tahajjud di malam hari. Kemudian beristighfar di waktu sahur, berpasrah diri kepada Allah. Dengan memperbanyak istighfar, hati kita akan semakin bersih dari penyakit hati seperti iri, dengki, ujub, riya, dan sebagainya.

Pada akhirnya, kita akan lebih siap ketika melaksanakan ibadah umrah. Hati kita lebih bersih, sehingga sikap tawadhu bisa kita bawa ketika melaksanakan ibadah di Baitullah. Segera tepis rasa ingin memamerkan ibadah kita kepada orang lain saat hal itu muncul dalam hati kita. Ingat, bahwa hal itu hanya akan merusak pahala ibadah kita, dan tidak menimbulkan manfaat apapun pada pribadi kita. Itulah inspirasi seputar tawadhu saat ibadah umrah. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah umrah dengan hati yang bersih dan meraih predikat mabrur.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id