Istimewanya Hajar Aswad yang Jarang Diketahui
Mengunjungi Baitullah guna menjalankan ibadah haji serta umrah, tak lengkap rasanya jika tidak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini tentu menarik perhatian para jamaah karena memiliki banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, keistimewaan dari batu ini dibanding dengan batu-batu lainnya?
Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash
Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami kenapa umat muslim berusaha untuk dapat mencium Hajar Aswad saat melaksanakan ibadah haji atau umrah di Baitullah.
Sejarah Hajar Aswad, Batu yang Asalnya dari Surga
Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum Anda temui di sekitar. Hal ini disebabkan batu ini bukan asli berasal dari bumi ataupun luar angkasa, akan tetapi diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”
Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa tiba di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga dengan perintah Allah pada masa Nabi Ibrahim. Tentang Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad mempunyai struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang asalnya dari bumi maupun luar angkasa.
Disebut Hajar Aswad sebab batu ini memiliki hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad berwarna putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah jadi hitam sebab perbuatan dosa yang dilakukan oleh anak Adam. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadits berikut:
Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu asalnya dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa manusia lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)
Photo by Haydan As-soendawy from Pexels
Namun, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna menjadi seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang berasal dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan bersinar bahkan manusia tak bisa melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.
Cerita Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah
Awalnya, Hajar Aswad diketemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam diletakkan di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini diantar langsung oleh Malaikat Jibril dari surga kepada Nabi Ismail, kemudian ia berikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.
Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa batu hitam tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah dan terus dijaga. Namun, Hajar Aswad sempat berpindah tempat dikarenakan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.
Saat itu, Kaum Quraisy berdebat hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang akan meletakkan kembali Hajar Aswad ke dekat Ka’bah. Maka, ada usulan bahwa mereka akan meminta pendapat kepada orang yang terkenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.
Kemudian, dengan bijak Muhammad berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” lalu dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau menaruh Hajar Aswad di atasnya. Kemudian, beliau berkata, “Hendaknya tiap kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesai sudah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu masih berusia 30 tahun.
Keistimewaan Hajar Aswad
Hajar Aswad bukanlah batu biasa, akan tetapi batu yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa keistimewaan yang pastinya dapat membuat Anda makin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?
Batu yang berasal dari surga
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, menjadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.
Terletak di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah
Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa melihat Hajar Aswad saat menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Pastinya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera berangkat haji maupun umrah bukan?
Menjadi titik permulaan dari thawaf
Hajar Aswad juga menjadi titik permulaan dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali di awali dari Hajar Aswad berakhir di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.
Mengusap serta) menciumnya merupakan sunnah Rasul
Hukum dari mengusap serta mencium Hajar Aswad adalah sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwa Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:
“Sungguh, aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tak memberikan manfaat maupun keburukan bagiku. Andai saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun tak mau untuk melakukannya.”
Hal ini menunjukkan bahwa tujuan menyentuh dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk melaksanakani sunnah Rasullah semata. Dan menyangkal bahwa tujuannya untuk menyembah batu.
Menjadi saksi di hari kiamat untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya
Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash
Wajar saja jika para jamaah haji dan umrah yang tengah melaksanakan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Sebab kelak di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,
“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di yaumul akhir dengan mata serta mulut yang dapat berbicara. Sebagai saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan benar ketika di dunia.”
Itulah sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang harus Anda ketahui. Semoga Anda semua dimampukan untuk melaksanakan ke Baitullah agar bisa menjadi salah satu orang yang berkesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!